Kamis, 30 Juni 2011

Cerpen

Halo blog! Udah lama ya waktu itu gue disuruh buat tugas cerpen sama guru bahasa indonesia gue. Awalnya males banget gue bikin cerpen-cerpen gituan. Setelah melalui banyak cerita #eeeaa hahaha akhirnya gue memutuskan untuk yaaah buat aja cerpen, apa salahnya kan secara gue juga seneng nulis-nulis gitu (tapi gaktau deh sekiranya layak dibaca apa enggak haha). Ini nih cerpennya judulnya 'Sahabatku si Miss Bossy' enjoy it! ;)



Sahabatku Si Miss Bossy
Stella sedang belajar ketika hp nya bergetar. “Dita” nama itu yang muncul dilayar hp nya. Tanpa menunggu lama Stella langsung menjawab teleponnya.
“Halo?” jawab Stella.
“Stel.. Besok kamu sekolah kan?” yang ditanya malah balik nanya.
“Oh.. Sekolah dong. Emang kenapa?” tanya Stella.
“Oh nggak apa apa kok. Jangan lupa bawa catetan aku ya, Stel hehe”
“Iya besok pasti aku bawa kok tenang aja” jawab Stella yakin.
“Yaudah deh kalo gitu sampai ketemu besok. Dah Stella”Dita pun mengakhiri pembicaraan.
Setelah Dita menutup teleponnya Stella masih bingung, kalau cuma mau mengingatkan Stella, untuk apa Dita sampai menelponnya ya? Dia kan bisa sms Stella aja. Ah ya sudahlaaah palingan juga Dita sama seperti Stlella lagi bosen belajar. Jadinya, cari kesibukan lain deh. Yaitu ya menelpon sahabatnya itu.

Pagi ini Stella sepertinya kurang begitu beruntung. Karena dia bangun terlalu siang untuk ukuran anak sekolah yang masuk jam 7 pagi. Hari ini Stella serba buru buru. Mandi buru buru, makan buru buru, sampai sampai mamanya yang dari tadi memperhatikan Stella tidak terlihat olehnya, dan akhirnya….
Buuuk…
“Aduh, ma.. Maaf ya, ma.. Lala nggak sengaja. Lala buru buru ma. Takut telat” kata Stella sambil memegangi kepalanya. Lala adalah panggilan di rumah buat Stella.
“Ya ampun, Lala. Makanya kalo tidur jangan malem malem dong. Kan jadinya gini bangunnya jadi kesiangan”mama malah mengomeli Stella.
“Ya abisnya semalem Lala harus belajar dulu, ma. Hari ini tuh ada pelajarannya Bu  Endang. Kalo nggak belajar nanti disuruh belajar didepan kelas”Stella menjelaskan dengan menggebu gebu.
“Emang nggak banget ya ma guru guru sekarang kalo aja mereka ngerasain…….”belum selesai kalimat Stella. Tapi tangan mamanya sudah berhasil membungkam mulut Stella.
“Iya cantik. Mendingan sekarang kamu berangkat deh. Liat ini udah jam berapa”mama menunjuk jam dinding di ruang tengah.
“Ya ampun. Ya udah deh, Lala berangkat sekarang ya, ma. Assalamualaikum”pamit Stella seraya mencium tangan mamanya. Tidak lupa papanya juga.
“Wa’alaikumsalam. Hati hati dijalan, sayang”kata mamanya

Hari ini dikelasnya Stella ada murid baru. Namanya Vian. Vian orangnya cantik,dengan rambut ikal, kulitnya yang putih bersih, dan giginya yang rapih. Vian juga supel, dan mudah bergaul dengan anak anak dikelas. Vian ini pindahan dari Jakarta. Katanya sih dia pindah ke Bandung karena urusan keluarga. Tapi Stella sih masa bodo dengan apapun urusannya si Vian ini. Abisnya dibalik segala kelebihannya, Vian orangnya ternyata kadang suka seenaknya dan dia juga super menyebalkan bagi Stella.
Hari ini baru 3 hari Vian di kelas lagi lagi udah ribut sama Stella. Karena bangku Vian yang tepat dibelakang Stella, jadi mau tidak mau Stella selalu terganggu oleh Vian. Dari mulai minta Stella untuk nunduk lah, geser sedikit lah, minta tolong ambilin pena atau pensil yang jatuh, dan yang lebih parahnya minta tolong catetin semua tulisan yang ada di papan tulis dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Dengan alasan kacamatanya yang ketinggalan.
“Stell, tolong lagi dong”Vian mendorong dorong bangku Stella.
“Apaan lagi sih, Vi? Aku lagi nyatet nih”Stella menoleh dengan kesal.
“Tolong catetin yang bagian kiri aja. Aku bener bener nggak keliatan nih”Vian memberikan bukunya pada Stella.
“Eh, miss bossy. Tolong yaa.. Kita disini tuh sama sama sekolah. Jadi kalo emang kamu nggak keliatan ya usaha dong! Sekali dua kali sih aku masih bisa maklum. Tapi udah hampir 3 hari kamu sekolah disini masa lupa bawa kacamata melulu? Apa nggak punya?”Stella menekankan kalimat terakhirnya.
“Kalo nggak mau nolongin lebih baik nolak dengan alus deh. Nggak usah sambil marah marah gini!”kata Vian.
Dan akhirnya pertengkaran mereka terhenti karena teriakan Pak Bona.

“Ma, di sekolah aku ada anak baru”Stella mengulangi kalimatnya untuk yang kesekian kalinya.
“Iya, La.. Mama udah tau. Dari tadi kamu ngomong itu terus. Yang mama mau tanya emang ada apa dengan anak baru itu?”tanya mama.
“Dia itu miss bossy, ma. Bisanya cuma merintah aja. Mungkin karena dia fikir dia cantik dan disenengin sama semua orang kali yaa. Iyuuuuh….”Stella berlagak jijik.
“Huusss.. Nggak boleh gitu ah. Kalo emang dia cantik terus kenapa? Kamu iri yaa? Kamu juga cantik kok, Lalaaa”kata mama sambil memainkan rambut Stella.
“Bukannya gitu, ma. Tapi udah 3 hari dia disekolah. Udah 3 hari juga Lala selalu berantem sama dia”gerutu Stella.
“Ya udah. Kamu ngalah aja sama temen kamu itu. Kan orang sabar disayang Tuhan”mamanya mengingatkan.
“Apa? Ngalah? Aduh nggak deh. Mau di taro mana muka Lala? Masa ngalah sama dia? Ih males deh” Stella serta merta menolak usul mamanya.
“Ya mama cuma usul kok. Kalo Kamu nggak mau ya udah. Oh iya, Lala kamu masih inget sama Anda nggak?”mamanya mengalihkan pembicaraan.
“Oh iya, ma Anda dimana ya sekarang? Udah lamaaaaa banget Lala nggak ketemu dia. Terakhir waktu kelas 3 SD sekarang Lala udah kelas 2 SMA. Lagian papanya Anda kerjanya pindah pindah ya, ma. Terakhir kemarin mereka di Jakarta kan? Tapi sayang kita putus kontak banget ya, sama mereka”jawab Stella sedih.
“Iya sayang. Kamu tau nggak sekarang mereka dimana? Mereka di Bandung, La”kata mama gembira.
“Yang bener, ma?”tanya Stella
“Iya.. Mereka pindah lagi ke Bandung karena neneknya Anda udah sering sakit. Tapi, kita belum bisa ketemu sama mereka karena mamanya Anda masih sibuk beres beres. Minggu depan kita makan malem sama mereka. Akhirnya kamu ketemu Anda lagi ya, La”jawab mamanya.
“Oh gitu ya, ma? Seminggu lagi Lala bisa ketemu Anda. Yess!! Banyak banget yang mau Lala certain sama Anda”jawab Stella tidak sabar.
Anda adalah sahabat Stella sejak TK. Mereka awalnya tetangga. Tapi karena papa Anda yang sering pindah tugas. Anda pun terpaksa harus ikut papanya yang selalu pindah pindah. Pindahnya pun bukan hanya antar daerah. Tapi antar pulau. Waktu itu Anda pernah tinggal di Yogya, Makassar, Medan, Padang, Lampung, dan terakhir di Jakarta.  Tapi keluarga Stella sangat putus kontak dengan keluarga Anda. Sehingga tidak bisa saling menghubungi. Dan sekarang Anda ada di Bandung!! Betapa senangnya Stella.

“Halo Stella” Vian menyapa Stella dengan nada manis.
Stella yang mengetahui siapa yang menyapanya juga langsung membalas dengan nada yang lebih manis lagi.
“Halo juga Vian. Eh maksud aku miss bossy”
“Dasar orang daerah. Emang nggak pernah bisa diajak berteman deh”Vian berlagak cuek.
“Siapa yang orang daerah?”Stella bertanya dengan nada tidak percaya.
“Ya kamu lah, Stell. Kamu ternyata orangnya nggak se asyik yang aku kira ya. Gampang marah, pelit, trus susah diajak berteman”omel Vian.
“Ha? Bukannya kamu yang mulai duluan? Ya ampun kayaknya orang yang dari Jakarta tingkah lakunya juga nggak gini gini amat deh”balas Stella.
“Ah sok tau. Tau apa kamu tentang orang yang tinggal di Jakarta?”tantang Vian.
“Eng.. Sahabat aku itu tinggalnya di Jakarta. Dan dia nggak norak kayak kamu tuh”jawab Stella asal.
“Oh punya sahabat juga ya kamu, Stell? Aku fikir cuma si Dita aja yang mau berteman sama kamu” ejek Vian.
Dan berlanjut, berlanjut, berlanjut seperti biasanya. Kadang kadang Dita pun sampai pusing dibuat oleh Stella. Stella yang nggak mau ngalah sama Vian. Vian yang gayanya santai tapi selalu ketus. Ya nggak akan pernah cocok. Tapi Dita juga sadar sebenarnya mereka berdua itu bisa cocok kok jika mau saling mendengarkan.

Akhirnya satu minggu juga. Malam ini kan Stella bakalan ketemu sahabat kecil yang sangat dia rindukan. Ya, Anda. Gimana ya Anda sekarang? Tambah cantik mungkin. Apa dia masih pandai bergaul kayak dulu yaaa? Ah pasti iya. Yang jelas pasti Anda lebih enak dilihat sekarang. Batin Stella dalam hati.
Setelah sampai di restoran yang disepakati sebagai tempat janjian para keluarga ini, Stella sibuk mencari cari. Dan tiba tiba ada seorang ibu ibu yang memanggil nama mama Stella.
Dan sudah pasti orang itu adalah Tante Mimi, mamanya Anda. Stella serta mama dan papanya pun segera menuju ke tempat duduk keluarga Anda. Begitu terkejutnya Stella setelah benar benar yakin siapa orang yang di lihatnya di meja itu.
Wajah cantik, rambut ikal, kulit putih bersih, serta deretan gigi yang rapih. Yaah.. Vian! Vian yang sekarang didepan Stella pun sama kagetnya dengan Stella.
“Hai Lala. Masih inget sama Tante nggak nih?” sapa tante Mimi.
“Oh.. Iya tante. Lala masih inget kok”tante Mimi membuyarkan lamunan Stella.
“Ini Anda. Masih inget nggak, La?”tante Mimi menarik lengan Anda untuk berdiri.
Keduanya tidak menjawab. Baik Vian maupun Stella. Mereka sama sama merasa malu. Karena selama ini orang yang mereka benci adalah sahabat kecil mereka sendiri. Sahabat yang selama ini selalu mereka rindukan, sahabat yang selalu ingin mereka temui.
Ternyata karena sudah terlalu lama tidak bertemu mereka sudah tidak bisa mengenali satu sama lain lagi.
Tante Mimi pun menyarankan agar Stella dan Vian untuk pisah meja. “Biar bisa akrab kayak dulu lagi” katanya. Alhasil mereka kini berada di seberang meja para orang tua.
“Kamu bukannya, Vian?”pertanyaan Stella yang jelas jelas mengarah langsung ke Vian.
“Iya memang. Nama aku kan Vianda Riska”jawab Vian.
“Trus kamu kenapa disini, Stell? Kamu Lala?”sekarang gantian Vian yang bertanya.
“Iya. Kok aku nggak ngenalin kamu ya, Nda?”tanya Stella bingung.
“ Aku juga, La. Kamu berubah banget. Sekarang rambut kamu udah panjang”jawab Vian.
“Aku jadi nggak enak deh, Nda sama kamu. Udah sempet ngatain kamu miss bossy. Padahal kamu itu sahabat yang selalu aku tunggu deh”Stella merasa bersalah.
“Aku juga lagi, La. Sempet benci banget sama kamu dan ngatain kamu orang daerah. Maaf yaa?”kata Vian.
“Iya aku juga ya, Nda?”sekarang giliran Stella yg memint maaf.
“He’eh, La udah aku maafin kok”balas Vian.
“Eh, Nda.. Tapi jangan sampai ketahuan orang tua kita ya kita sempet berantem hehehe aku jadi malu”pinta Stella.
“Iya nih. Aku juga. Aku malah sampai cerita ke mamaku loh kalo aku punya temen yang nyebelin” kata Vian.
“Oh ya? Aku juga hahahaha”Stella tak mau kalah.
Akhirnya mereka larut dalam obrolan tentang masa kecil dan sekolah mereka masing masing saat SMP. Dari kejauhan para orang tua mereka mengira anak anaknya tertawa karena kenangan masa kecil, tapi ternyata bukan karena itu. Melainkan karena pertemuan mereka yang sangat tidak disangka.

Ternyata sahabat kecil Stella adalah si miss bossy yang menyebalkan. Walaupun begitu Vian atau anda atau miss bossy adalah sahabat yang sangat Stella sayangi. Bagaimanapun sifatnya. Karena Stella selalu sayang si miss bossy.

See? Aneh ya? Hehe maklum pemula. Itu juga karena tugas sekolah hehehe. Yang udah mau baca makasih yaaaa ;)

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar